Jumat, 02 Desember 2011

ekologi da mangsa kehidupan

Analisa Runtuhnya Jembatan Mahakam II, Tenggarong - Kaltim

Tenggarong – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar) menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk pemeliharaan Jembatan Kartanegara. PU mengakui jembatan bergeser sekitar 15 sentimeter. Tapi pergeseran itu diyakini masih dalam batas toleransi dan tidak berdampak buruk. Tindakan pemeliharaan meliputi pengencangan baut-baut yang longgar, sementara yang rusak diganti. Dilanjutkan pengencangan dan penyetelan kembali hanger (penggantungan kabel) jembatan,
 Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter, dari total panjang jembatan yang mencapai 710 meter.
Jembatan ini merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda.
Jembatan Kartanegara merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di Samarinda dan dikenal sebagai Golden Gate-nya Kalimantan karena menyerupai jembatan di San Fransisco, Amerika Serikat. Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.

Jembatan ini juga merupakan akses menuju Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Melewati Jembatan Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuah pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di kawasan Jembatan Kutai Kartanegara juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah tugu yang terdapat taman-taman yang terlihat asri dan indah jika dilihat dari atas jembatan. Di dekat jembatan dibangun sarana olahraga panjat dinding sebanyak 2 buah. Kawasan ini setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara serta memandang Pulau Kumala dari kejauhan.
Pada tanggal 26 November 2011 Jembatan Kutai Kartanegara ambruk. Puluhan kendaraan yang berada di atas jalan jembatan tercebur ke Sungai Mahakam. 4 orang tewas dan puluhan luka-luka akibat peristiwa ini.
Konstruksi dan Detail Teknis Jembatan
Jenis konstruksi jembatan Mahakam II adalah Jembatan Gantung Sistem Kabel Tunggal (Single Catenary Cable) dengan rangka pengaku berupa modifikasi rangka baja Standar Bina Marga.Semua lantai jembatan adalah beton bertulang K-350/U-40 dengan wearing course berupa aspal HRS setebal 40mm.Masing-masing tiang pada tiap kelompok pondasi disatukan oleh pile cap dari beton bertulang K-350/U-40.Pada pembangunan jembatan Mahakam II, dimana konstruksi utama jembatan berupa jembatan gantung 3 bentang semetris dimana bentang utama 270 meter.

Kelalaian di Balik Runtuhnya Jembatan Kutai
Penyebab ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara mulai tersingkap. Dugaan sementara, ada unsur kelalaian yang mengakibatkan malapetaka ini. Wakil Bupati Kutai Kartanegara M. Ghufron memastikan jembatan ambruk saat badan jembatan sedang diperbaiki.
Jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang melintasi Sungai Mahakam di Kalimantan Timur ini runtuh Sabtu sore, 26 November 2011, dan tinggal menyisakan dua pilar penyangganya. Hingga berita ini diunggah, sedikitnya tujuh orang tewas, 40 lainnya terluka, dan 33 orang dilaporkan hilang.
Sekitar pukul 02.12 WITA, Rombongan menteri tiba di lokasi didampingi langsung Bupati Kukar, Rita Widyasari, Kapolda Irjen Pol Bambang Wijanarko dan Kapolres AKBP I Gde Haryarsana. Menkokesra Agung Laksono langsung menanyakan kronologi kejadian.
Kepada Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono yang langsung terbang ke lokasi bersama Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirman, Minggu pk. 02.12 WITA, Kapolres Kutai Kartanegara AKBP I Gde Haryarsana melaporkan pihaknya menduga ada unsur kesalahan manusia di balik kejadian ini. Menurut dia, seharusnya ketika pekerjaan perbaikan tali jembatan sedang dilakukan, tidak boleh ada arus lalu lintas di atas jembatan. 
Melalui Sri Wahyuni, Kabag Humas Pemkab Kutai Kartanegara, Bupati Rita menjelaskan pada hari pertama pemeliharaan itu petugas menyetel kembali tali penahan jembatan. Namun, saat proses dilakukan petugas tak menghentikan arus lalu lintas yang padat saat memasuki jam-jam sibuk. Petugas, kata Sri Wahyuni, hanya menutup sebagian badan jalan dan menjadikan jalur dua arah menjadi satu arah dengan sistem buka tutup.
"Petaka terjadi ketika jembatan tak sanggup menahan beban maksimal. Ditambah lagi kekuatan jembatan berkurang lantaran tali penyangga sedang mengalami perbaikan," ujar Sri Wahyuni dalam jumpa pers di kantor Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu.
Ketika itu, badan jalan drop dan tali penyangga kendor sehingga mengurangi kekuatan jembatan. Sri menuturkan, sebelum terjadi bencana, badan jalan di jembatan memang sudah bergeser. Sebab itulah diputuskan untuk dilakukan proses pemeliharaan untuk mengembalikan jembatan seperti setelan semula.
Bupati Rita menerangkan pihaknya sedang memeriksa kondisi jembatan sebelum ambruk. Pemeriksaan juga dilakukan oleh tim investigasi yang diturunkan Kementerian Pekerjaan Umum.
DPR Panggil Menteri

Komisi V meminta klarifikasi Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Perhubungan EE Mangindaan soal runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sebelumnya, kedua menteri itu memang telah dijadwalkan bertemu DPR pada Senin dan Selasa ini.

Untuk mengatasi permasalahan transportasi dua wilayah besar itu, pemerintah menyiapkan dua kapal feri. Tetapi, persiapan itu lagi-lagi menemui hambatan. Karena saat ini belum juga dibangun Dermaga Darurat untuk dua kapal angkut penumpang itu. "Jadi sekarang dua unit feri diperbantukan ke sana supaya masyarakat bisa menyeberang," kata Menteri Perhubungan, EE Mangindaan di Jakarta, Senin 28 November 2011.

Menurut dia, bantuan dua kapal itu harus cepat direalisasikan. Putusnya Jembatan Kartanegara membuat warga setempat kesulitan akses transportasi. "Dari laporan yang saya dapatkan kalau tidak ada feri, masyarakat harus berputar sekitar 40 kilometer untuk ke jembatan yang satu lagi," ujarnya.

Mangindaan sendiri berharap pembuatan dermaga darurat itu bisa segera rampung. Dengan selesainya pembuatan dermaga darurat, maka dua unit kapal feri itu segera beroperasi. "Kita tempatkan feri itu hingga selesai pembangunan," ujarnya.

Kementerian Pekerjaan Umum menegaskan kontraktor jembatan Mahakam II yang dikenal sebagai Jembatan Kutai Kartanegara masih memiliki tanggung jawab terhadap konstruksi dan pemeliharaan dari proyek yang dikerjakannya. "Pak Menteri sudah menjelaskan, ada tanggung jawab kontraktor terhadap konstruksi dan pemeliharaan," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin 28 November 2011.

Djoko menuturkan, berdasarkan penjelasan Menteri PU, Djoko Kirmanto, untuk masa pemeliharaan konstruksi, kontraktor bertanggung jawab selama rentang waktu satu hingga tiga tahun. Lepas dari masa pemeliharaan tersebut, kontraktor masih harus bertanggung jawab mengenai jaminan konstruksi bangunan dengan masa 10 tahun. "Mereka masih bisa dimintai," kata Djoko.
Dia juga membantah ambruknya Jembatan Kutai itu karena tertabrak kapal ponton pembawa batu bara. "Memang beredar kabar seperti itu. Tapi tidak benar," kata Djoko. Ponton atau tongkang adalah kapal berlambung datar untuk mengangkut barang, dan ditarik dengan kapal tunda. (Laporan Ikram, Kalimantan Timur|np)
Dari segi paparan data diatas bahwa kejadian yang melatar belakangi runtuhnya jembatan tersebut karena kurangnya kemauan dari pemikir untuk merefrensikan apa yang telah dilakukan oleh negara-negara maju, maka dengan ini kita harus mengatur dari semua aspek baik pribadi arsitek yang mengatur jalannya proyek besar ini, ataupun pengadaan dana yang secara keseluruhan harus dimaksimalkan pada pengadaan dan pemaksimasalan proyek ini hingga akhirnya tidak akan terjadi kejadian yang banyak menelan banyak korban itu.

Besa r harapan dengan adanya analisa seperti ini kita semakin mengerti bahwa kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita tidak hanya di sebabkan oleh faktor alam tetapi minimnya SDM, dan pengeloloaan barang-barang yang dibutuhkan, serta pemilihan jenis-jenis bahan yang dibutuhkan juga menjadi faktor dari kejadian ini.

1 komentar: